A. Kesenian Tradisonal
Istilah haddrah berasal dari bahasa Arab. Yaitu “hadir” atau “hadlir” yang
mengacu kepada kehadiran di hadapan Allah. Haddrah kadang-kadang ditulis
hadrah, tetapi ejaan yang pertama adalah ejaan Madura.
Kesenian haddrah atau yang juga disebut habsian merupakan salah satu
kesenian islami yang sering dimainkan warga Patereman, terutama ketika ada
hajatan atau pengajian umum. Killiaan mencatat “Hadrah” pujian kepada Allah
dengan iringan tambur kecil. Istilah ruddad mengaju sekaligus pada sahutan
paduan suara kepada pemimpin pertunjukan yang juga penari-penyanyi, yaitu hadi,
serta gerak tari yang menyertai paduan suara itu.
Haddroh
Kesenian ini konon diciptakan oleh seorang ulama di Madinah atau di
mekkah. Namun, Pigeaud tidak mencatat
penyebaran kesenian ini sampai ke Madura. Di Kabupaten Bangkalan, jenis musik
ini masih eksis terutama di Ponpes Miftahul Ulum Al Islami.
B. Kuliner Khas
1.
Soto Madura
Soto yang
ada di Madura ini menggunakan bahan dasar yang hampir sama dengan soto pada
umumnya. Terdiri dari daging sapi, telur rebus, kentang goreng, dan telur yang
direbus ini, soto Madura memiliki citarasa yang tak jauh berbeda dengan soto
pada umumnya. Taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng di atasnya
menjadikan soto Madura lebih bercitarasa khas.
Soto madura
Ada keunikan lainnya yang dihadirkan soto
Madura, bahwa di masing-masing daerah di Madura soto ini disajikan dengan
pendamping yang berbeda. Simaknya, soto Madura yang disajikan di Bangkalan,
termasuk di Desa Patereman. Selain menggunakan daging sapi dalam olahannya,
kadang kala soto Bangkalan juga memakai daging ayam atau jeroan sapi untuk
isiannya. Disajikan dengan taburan kentang goreng soto Bangkalan ini di siram
dengan kuah yang terdiri dari dua jenis, kuah bening dan kuah kuning.
2.
Nasi Jagung
Nasi jagung
menjadi mskan khas Madura Kondisi alam Madura memang cocok untuk bercocok tanam
jagung. Tak heran, jika berkunjung ke Madura, anda akan dengan mudah menemukan
penjual nasi jagung . Nasi jagung di Madura
menggunakan bahan baku utama adalah jagung yang dicampur dengan sedikit nasi
putih yang di jual atau disajikan dalam bakul atau wadah dari bambu.Nasi jagung
ini biasanya disajikan dengan pelengkap lauk berupa sayur-sayuran segar, tauge
dan kacang panjang.
selain itu,
lauk berupa urap dan sayur lodeh juga bisa anda pilih sebagai pendamping nasi
jagung. Sedangkan untuk pelengkapnya, biasanya nasi jagung disajikan dengan
pepes tongkol dan tempe bumbu bali yang akan semakin sedap jika disantap
bersama sambal.
3.
Lopes
Selain
masakan berbumbu, kuliner khas Madura lainnya yang ada di Desa Macajah yaitu
makanan ringan tradisional lopes. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang
dicampur dengan aneka bahan makanan, seperti gula aren, parutan kelapa, dan
santan. Meskipun makanan ini juga ada di daerah lainnya, namun lopes di Madura
memiliki ciri khas tersendiri.
Lopes
Salah satu
ciri khas lopes Patereman yaitu bentuknya yang beragam. Ada yang dibentuk
prisma segitiga, pipih, hingga dipelintir menyerupai belut. Selain itu, lopes
khas Macajah juga memiliki beragam warna. Biasanya ditambahkan warna-warna
mencolok, seperti merah dan hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar